Seperti sudah diceritakan, Karuna yang gue panggil dengan nama kesayangan Luna lahir secara sectio di RSB YPK Menteng tanggal 20 Juli 2008 jam 05.42 dengan berat 2980 gram dan panjang 47 cm. Sehat dan lengkap, syukurlah. Tangisnya terdengar sangat kencang di ruang operasi, di tengah2 keteleran gue akibat pengaruh obat bius. Dokter yang menolong adalah Dr. Nadir Chan, SpOG.
Bagaimana rasanya melahirkan? Luar biasa, karena gue juga sempet ngerasa kontraksi 5 menit sekali selama 5 jam dari jam 12 malam sampe menjelang operasi jam 05.30, dan diperiksa pun masih bukaan 2 (bayangin aja, udah kontraksi 5 menit sekali masih bukaan 2!). Makin lama kerasa makin sakit, plus2 deh, ajigile enak banget... dan gue dah gak kuat lagi (maklum aja tenaga gue kan terbatas... tau sendiri gimana gue sehari2). Ogah induksi ah...
40 hari pertama kehidupan Luna merupakan saat terberat dalam hidup gue, dan mungkin adalah pengalaman gue yang tak kan terlupakan seumur hidup, yang sampai saat ini masih membayangi dan mempengaruhi seluruh aspek kehidupan gue, dan bahkan mengubah sifat2 dan pembawaan gue. Bagaimana rasanya menghadapi bayi yang luar biasa rewel, bener2 deh Luna ini. Sampai sekarang gue gak tau kenapa Luna bisa serewel itu. Kami semua sampai merasa terjajah sama Luna, tapi tentu saja itu tidak mengurangi kasih sayang gue sama Luna.
Harus diakui di masa2 awal itu gue merasa berat sekali untuk mengurus Luna dengan bantuan yang 'seadanya', sampai akhirnya gue sakit. Saat itulah gue merenung dalam hati, orang lain setengah mati mendambakan kehadiran anak kandung, sedangkan gue yang cepat dianugerahi anak setelah menikah 10 bulan malah merasa seperti ini. Akhirnya gue menyadari bahwa inilah dharma gue, merawat anak titipan Hyang Widhi yang sudah memberikan kepercayaanNya kepada gue, dan berarti itu artinya gue mampu membesarkan anak. Sejak itu gue nggak merasa berat lagi.
Sekarang Luna sudah berumur hampir 2,5 bulan. Banyak sekali perkembangan dia yang terasa menakjubkan, betapa indahnya melihatnya tumbuh besar. Dari seorang bayi yang bisanya hanya nangis, ngompol, sekarang makin banyak kemampuannya yang membuat gue tertawa dan ingin memeluk dan menciumnya, juga kemampuan yang menyebalkan (ngisep jari!). Dia udah bisa ngoceh dikit2, lucu sekali melihatnya, apalagi kalo didekatkan dengan bantal Pooh yang gue punya, dia langsung menyerocos ala bayi tentunya, hehehe... Entah apa yang ada di pikirannya melihat bantal itu, kok langsung ngajak ngomong. Ada2 aja.
Gue hanya berharap gue terus diberi kekuatan untuk dapat terus merawat Luna dengan sebaik2nya di tengah2 banyak tentangan dan tantangan yang harus gue hadapi. Terus terang semua ini berat sekali, sungguh... yang gue inginkan hanyalah dukungan dari orang2 tercinta untuk percaya pada gue bahwa semua yang gue lakukan ini semata hanya untuk kebaikan Luna, bukan demi keegoisan gue.
lucu bgt mbo anaknya,,, :)
BalasHapusHehe... thank u. Anak Klungkung asli nih.
BalasHapus