Kamis, 09 Juli 2009

Anakku, Mama sayang kamu...

Luna, anak Mama sayang...

Maafkan Mama kalau belum bisa menjadi mama yang baik bagimu. Mama sangat ingin bisa memberikan yang terbaik, apapun itu, buat kamu, di tengah keterbatasan Mama. Mama masih sangat jauh dari sempurna, Mama masih suka nggak sabar memberimu makan dan minum, Mama masih sering, bahkan terlalu sering, merasa capek sepulang kantor sehingga terkadang Mama terbawa emosi saat harus menghadapi kesulitan makan kamu.


Sampai sekarang Mama masih nggak ngerti kenapa kamu susah sekali Mama suapi. Kenapa kamu susah sekali membuka mulutmu, walaupun sudah memegang banyak mainan. Kenapa kamu susah sekali menghabiskan susu yang hanya 90 cc di saat bayi lain seumuran kamu bisa menghabiskan mulai 120 cc, bahkan sampai 200 cc. Dan akhirnya Mama teringat di saat kamu baru lahir, kenapa kamu susah sekali menghisap puting Mama. Apakah itu semua berhubungan sampai sekarang dengan kebiasaan makan dan minum kamu. Mama nggak ingin Luna seperti Mama sekarang.

Hanya karena kebesaran Hyang Widhi dan ketelatenan Oma lah, Mama bisa menjadi seperti sekarang, di tengah keraguan Pekak dan Oma apakah Mama di kala besar bisa lancar bersekolah karena sering sakit2an, kuatkah bekerja di luar rumah tiap hari seharian dari pagi sampai sore, apakah nanti ada yang mau memperistri Mama, bagaimana nanti kalau hamil, melahirkan dan punya anak nanti?


Ya, Mama, seumur hidup, bahkan sampai sekarang, terus menghadapi keraguan Pekak dan Oma, karena Mama memang kebetulan diberi keterbatasan kemampuan fisik yang tangguh, karena Mama mengidap asma sejak Mama kecil. Bahkan sampai2 Pekak meragukan Mama untuk belajar menyetir mobil, yang menyebabkan Mama sampai sekarang satu2nya anak Pekak dan Oma yang nggak bisa bawa mobil. Alasannya, lagi2 fisik.

Nyatanya? Mama sukses bersekolah, walau sekolah yang dekat2 rumah, dan Mama tidak mengalami hambatan apapun dalam bersekolah, nilai Mama tergolong bagus. Mungkin hambatannya adalah Mama di waktu SD tidak pernah mengikuti pelajaran olahraga, karena dulu waktu SD jika Mama terlalu banyak bermain/bergerak, malamnya Mama akan kumat asmanya sampai2 sulit bernapas. Dulu datang RS adalah langganan Mama, dokter spesialis paru2 Mama yang sering Mama datangi dulu sekarang termasuk dalam tim kedokteran kepresidenan lho.

Mama di waktu remaja nggak pernah yang namanya jalan2 sama teman jauh2. Pekak dan Oma sangat melindungi Mama. Bagi Mama malah terlalu protektif. Dulu Mama merasa sangat tersiksa karena ruang gerak Mama terlalu dibatasi. Setelah bekerja, sedikit demi sedikit Mama mulai banyak diberi kebebasan bergerak.


Apalagi sejak Mama bergabung sebagai PNS di Kesra. Mama banyak dikirim ke daerah2 dalam rangka menjalankan dinas mengikuti kunjungan Menko Kesra sebagai tim Humas. Artinya Mama mesti dituntut bergerak serba cepat, karena Mama harus mendokumentasikan kegiatan Pak Menteri. Kekuatan fisik Mama harus prima.

Untungnya sejauh ini Mama bisa melaksanakan tugas2 tersebut dengan baik. Dan sepulang dari bertugas, dengan beristirahat sejenak Mama sudah fit kembali. Mama senang sekali, karena ini adalah pembuktian bahwa Mama sebenarnya BISA melakukan kegiatan apapun, asalkan Mama tidak terlalu lelah.


Mama ingat sekali, sepulangnya Mama dari diklat Prajabatan (Jumat malam), besok paginya Mama mesti berangkat tugas ke Manado (pagi hari). Dengan waktu yang sempit Mama mempersiapkan semuanya, yang terpaksa mengurangi jatah istirahat Mama. Jumat malam jam 10 Mama sampai rumah, bersiap2 packing sampai jam 12, kemudian tidur, jam 4 subuh Mama bangun bersiap2 berangkat ke bandara jam 5 subuh, pesawat berangkat jam 7.

Sampai di Manado barulah Mama bisa beristirahat, tapi Mama nggak bisa tidur. Besoknya acara di Buyat yang harus ditempuh perjalanan darat 4 jam dari Manado, maka besok subuh Mama harus siap2 berangkat ke Buyat. Pas acara puncaknya, berlangsung seharian dan berpindah tempat, Mama lakukan dengan semangat memanggul kamera video beserta kakinya kemanapun mengikuti perjalanan Pak Menteri.

Kalau tidak salah saat Mama masih di Manado, Oma mengirim SMS ke Mama, isinya forward dari SMS Pekak ke Oma, kalau Pekak sangat bangga sama Mama (Pekak kebetulan ikut dalam acara di Manado ini), karena Pekak nggak nyangka Mama bisa kuat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan kunjungan kerja Pak Menteri.


Oh... nggak tau gimana rasanya, ya Mama lelah, tapi Mama nggak nyangka kalo Pekak dan Oma begitu mengkuatirkan kesehatan Mama demikian dalamnya, padahal Mama malah merasa biasa aja! Mama nggak pernah kumat lagi (bandingkan dengan Kepala Protokol, sebagai sesama pengidap asma parah, yang bolak balik menghirup inhalernya). Mama nggak pernah kumat separah itu semenjak Mama besar.

Dan karena kekuatiran orangtua yang demikian besar inilah akhirnya Mama harus melahirkan kamu dengan cara caesar, padahal Mama ingin melahirkan kamu secara normal. Sampai sekarang Mama nggak pernah tahu apakah sebenarnya Mama bisa kuat melahirkan kamu dengan cara normal atau tidak (kalau Pekak dan Oma jelas nggak percaya Mama bisa melahirkan normal). Tapi ya sudahlah... yang penting kamu lahir sehat dan selamat.

Sekali lagi Mama nggak ingin kamu mengalami kehidupan kayak Mama. Makanya Mama agak sedikit berkeras supaya kamu bisa makan dan minum yang cukup memenuhi gizi kamu. Mama sedih karena berat kamu kalau di grafik KMS sudah berwarna kuning. Mama sudah pasrah dengan beratmu di umur 11,5 bulan yang belum juga mencapai 8 kg, sedangkan menurut Oma di seumur kamu Mama sudah 8,5 kg.


Mama juga termasuk anak yang sulit makan, tetapi mau mangap, hanya saja lama sekali sampai 3 jam karena ngemut dan sesedikit2nya Mama minum, sekali minum Mama bisa 120-150 cc (bandingkan sama Om dan Tante kamu yang bisa 1 botol tinggi full). Mama kuatir dengan kondisimu, walau Mama banyak menghibur diri, bahwa perkembangan anak berbeda2, tetapi tetap Mama nggak bisa menyembunyikan rasa kuatir Mama.

Kamu memang lasak, sangat aktif, susah disambi, sesuatu yang menurut Pekak mungkin kamu rapel dari Mama, karena Mama di waktu kecil benar2 pasif nggak banyak gerak. Mama berharap mudah2an keaktifan kamu ini berarti perkembangan kamu normal, walaupun secara fisik nggak gemuk, dan sangat berharap juga perkembangan intelegensia kamu dapat melebihi Mama.

Luna anak Mama sayang... kalau Mama bisa... Mama ingin semua rasa tidak enak yg ada pada diri kamu dipindahkan saja ke tubuh Mama... Mama mau merasakan apa saja rasa sakit dan nggak enak dari diri kamu, yang penting Luna sehat selalu seterusnya.


Luna, Mama sayang sama Luna... sayang sekali... Maafkan Mama kalau sampai sekarang Mama belum bisa memberikan situasi yang terbaik untuk tumbuh kembang kamu, tapi Mama selalu berusaha supaya kamu berbahagia dan dapat tegar menghadapi hidup. Mama ingin Luna lebih baik lagi dari Mama.

7 komentar:

  1. sabar ya mom,, semoga nanti Luna mau makan dgn mudah,, semoga Luna sehat sll,, pinter ya,, ;)
    bnyk2 ajah ucapin yg positif dan terus sabar,,
    sama2 berusaha ya mom,, utk kasi yg terbaik buat anak kita,, semangatttt !! ganbatte ;)

    BalasHapus
  2. berjuang ya Mom ... ntar kalo Luna uda gede, psti terharu baca tulisan ini ... ^ ^

    BalasHapus
  3. Mba Tha...sedih deh baca nya...tapi percaya aja...Tuhan tau yang terbaik..dan sabar yaaa sama Luna...Luna aktif sekali mungkin makanya beratnya ga nambah...mungkin Luna pengen mamanya ga pegel2 gendong dia makanya irit penambahan beratnya :)
    Yang sabar ya mba...semangaaatt!!! :)

    BalasHapus
  4. hmmm.. mba sabar ya, ponakanku 13 bulan BB 'hanya' bertahan di angka 9, btw mamanya fine aja tuh, selama si kecil masih aktif dan ga ada keluhan or sakit, luna kan udah mpasi ya, kalo miminya susah, porsi maemnya di buat sering aja mba, dan yang kaya nutrisi...

    BalasHapus
  5. Huhu... thanks ya moms sekalian... Si Luna lg kumat lagi susah minumnya... entah kenapa. Alhasil badannya anget. Kalo siang2 dia lapar bisa ditambal pake makan, nah malam2 biasanya dia minum paling nggak 3 botol x 90 cc, akhir2 ini 1 botol pun nggak habis. Padahal dia haus. Sedih liatnya, bingung kenapa. Kupikir mau tumbuh gigi, tapi belum kelihatan apa2.

    BalasHapus
  6. Mba, sedikit berbagi... Anak saya sejak umur 4 bulan susah banget kalau minum susu, kalau ga diakalin ga bakalan minum susu sama sekali. Jadi kalau dia sudah mulai tertidur cepet2 saya bikin susu dan masukin ke mulutnya, dan disedot mba. Siapa tau cara ini ampuh juga ke Lana.

    Waktu umur 4 bulan itu anak saya sampe turun berat badan nya karena ga mau minum susu (makanya anak saya umur 4 bulan langsung dikasih MPASI, karena takut berat badan nya melorot terus).

    Cara ngasih susu waktu anak baru tidur ini dipakai juga oleh beberapa kenalan saya yg mengalami hal yg sama. Semoga Lana sehat selalu dan mau makan juga minum susu dengan pinter ya Mba.

    BalasHapus
  7. sabar ya tha, anak ku juga gak bisa minum banyak. Untuk umurnya yang 1.8 tahun dia baru bisa minum 180 cc dan itupun gak sering hanya sesekali. seringnya 150 cc. Makan pun juga sama susahnya minta ampun....tapi memang menjadi sabar itu susah.

    BalasHapus