Jumat, 20 November 2009

Harapan yang menipis

Gak tau mesti nangis apa nggak. Tapi perkembangan terakhir makin buruk. Sekarang gue cuma berupaya berdoa saja. Dan berusaha supaya Luna selalu dalam jangkauan gue.

Gue tetap pada komitmen semula, gak pernah mau memilih ini sebagai jalan akhir. Sekarang yang gue usahakan ya cuma buat Luna aja. Gue yakin Luna ingin orang tuanya bahagia.

Rabu, 18 November 2009

Pertanyaan2

1. Was your first pregnancy planned?
Gak khusus direncanakan, tapi kalo dikasih cepet ya syukur.

2. Were you married at the time?

Jelas dong!

3. What were your reactions?
Antara seneng dan nggak percaya, bisa juga ya gue hamil.

4. Was abortion an option for you?
BIG NO!!


5. How did you find out you were pregnant?
Test pack. Pas dah jadwalnya period, kok nggak dapet2 juga. Dah firasat jadi nih, eh ternyata bener. Tapi ketauan setelah test pack ke 2, yg pertama masih negatif.


6. Who did you tell first?
Laki gue jelas.


7. Did you want to find out the sex?
Hehe... jelas aja pengen tau, penasaran aja. Tapi ketauan baru setelah 7 bulanan.


8. Due date?
3 Agustus 2008.

9. When was your child actually born?
20 Juli 2008.


10. How much did your child weigh?
2,98 kg.


11. Did you have morning sickness?
Nggak. Tapi bawaannya ngantuk dan malas sekali ngapa2in, gerak juga ogah alias maunya duduk di depan komputer dan tidur.

12. What did you crave?
Kesempatan makan yang enak2 dan meminta aneka makanan yang enak2, pasti dipenuhi. Sejujurnya nggak khusus ngidam suatu makanan.


13. Who/what irritated you the most?
Gak ada.

14. What was your first child's sex?
Beautiful little girl.

15. Did you wish you had the opposite sex of what you were getting?
Kami berdua nggak pilih2 jenis kelamin anak. Tapi tentu saja keluarga suami prefer cowok (maklum, adatnya masih kental).

16. How much pounds did you gain throughout the pregnancy?
10 kg cukup.

17. Did you have a baby shower?
Upacara 7 bulanan sesuai adat Bali.


18. Was it a surprise or did you know?
Tentunya udah direncanakan, walaupun agak miss dikit, karena di jadwal yang dah direncanakan ternyata dianggap kurang baik, so mesti diundur. Yang mana di tanggal baik yang diusulkan gue dah daftar USG 3D dg nomor kecil di YPK (tau sendiri dong antriannya kayak apa). Yah.... akhirnya reschedule deh, minggu depannya baru bisa USG 3D.


19. Did you have any complication during your pregnancy?
Nggak sih kayaknya, tapi umur 5 bulan gue sempet kena radang tenggorokan lumayan parah sampe mesti pake nebulizer di kantor plus istirahat 3 hari di rumah. Napasnya susah, batuk2 mulu lagi, kasian dedek di perut, guncang2 mulu. Ampe nangis gue.

20. Where did you give birth?
RSB YPK Menteng.

21. How many hours were you in labor?
Mules dari jam 11 malam, jam 01.30 jalan ke RS (gue dah gak berdaya menahan kontraksi, sakitnya naujubileh), jam 03.30 bukaan masih 2 mules 5 menit sekali, dan baru dapat jadwal SC, jam 05.30 masuk ruang operasi, jam 05.42 lahirlah si mungilku.


22. Who drove you to the hospital?
Adik gue yg bawa mobil, nyokap gue, dan si papa ikut mengantar.

23. Who watched you give birth?
Berhubung SC jadi suami gak boleh masuk. Yang ada di ruangan operasi dokter kandungan, dokter anak, dokter anestesi dan suster 2 orang kalo ga salah.

24. Was it natural or c-section?
SC.


25. Did you take medicine to ease the pain?
Ya iyalah... SC gitu!

26. What did you name him/her?
NI PUTU KARUNA GAYATRI dengan panggilan sayang LUNA


27. How old is your first born today?
Sekarang dah umur 2 hari menjelang 16 bulan (20 November).

Kamis, 12 November 2009

Akhirnya imunisasi HPV juga

Ini mesti diniat2in, kalo nggak gak bakal kesampaian terus. Kebetulan hari ini jadwal gue lumayan longgar, so meluncurlah ke YPK buat ketemu Dr Nadir, dokter gue waktu lahiran dulu.

Ternyata YPK itu dah pindah ya, gue berenti di lokasi yang lama, yang masih berupa proyek. Lokasi baru sih gak jauh2 banget sama yang lama, cuma beda 3 rumah. Disana cuma nunggu bentar, sama ditanyain hasil papsmear yang ada. Karena gue papsmear boleh gratis bukan di YPK, ya gue bawa hasilnya.


Gak lama gue dipanggil masuk. Pak dokter yang dahulu selalu gue liat memakai kostum operasi, sekarang pake kostum biasa. Ternyata karena sekarang ruang tindakan tidak berada 1 gedung, tapi beda lokasi.


Dijelaskan pilihan obat vaksin, ada 2 jenis. Yang 1 cerfarix, harga 700 rb, 2 virus. Yang 1 lagi gardacyl, harga 1,1 jt, 4 virus. Gue pilih yg ke 2. Total bayar 1,25 jt termasuk biaya dokter. 
Disuruh datang lagi nanti bulan Januari dan Mei tahun depan, jarak 2 dan 6 bulan dari suntikan pertama.

Jadi, lebih baik mencegah daripada mengobati, bukan cuma anak2 kita aja yang butuh imunisasi, tapi ibunya juga.


Selasa, 10 November 2009

Semua sayang Luna

Sejak Luna lahir, segera dia menjadi tumpuan perhatian dari seluruh anggota keluarga gue. Meskipun Luna cucu ke 3 dari ortu gue, tapi jarak umurnya jauh dari keponakan2 gue, 11 dan 15 tahun. Waktu gue hamil pun kakak gue girangnya setengah mati, karena artinya dia bakal punya keponakan (selama ini anaknya yg dijadiin mainan, hehe). Malah dia yang heboh beli ini beli itu. Mending beli yang kecil2, lha ini beli stroller, matras tidur lengkap, pompa ASI manual (waktu itu gw belum kenal Medela), krn waktu hamil gw dah bilang kalo gw niat memberi ASI (yang sayangnya gagal. hix). Pokoknya bener2 heboh deh.

Gue malah gak terlalu banyak prepare apa2 krn gue dah males bergerak2 kemana2 dg perut besar. Capek dan berat rasanya. Yang beli perlengkapan bayi pun nyokap gue semuanya. Gue tinggal kasih daftar belanjanya aja. Hihi... dasar pemalas. Beda banget sama ibu2 hamil lain yang kuat banget keluyuran di ITC ngunjungin seluruh babyshop yang ada di ITC itu. Pokoknya gue menjalani kehamilan dengan senang hati, gak ada hambatan atau keluhan apapun yang berarti.

Sejak Luna lahir, disinilah gue mulai banyak menghadapi masalah yang akibatnya masih kerasa sampe sekarang. Luna umur 3 minggu, gue memutuskan kembali ke rumah ortu gue, membawa bayi yang masih mungil sekali di tangan kiri dan 2 tas besar2 plus 1 tas tangan (jadi total 3 tas) sambil nahan cenut2 bekas operasi yang masih kerasa, naik angkot ke terminal Depok untuk nyari taksi pulang ke Ciledug. Masih inget bener gue saat2 itu. Saat itu Luna dalam kondisi sakit, pilek, karena ketularan, entah dari maid atau sepupunya yang sakit serupa, Gue juga sempet sakit tenggorokan dan pilek. Sejak itu gue tinggal di rumah ortu sampe sekarang.


Luna tampaknya betah di Ciledug. Walaupun sampai umur 40 harian dia rewel tiap malam, hanya mau digendong setiap saat (kebiasaan yang sebenernya udah ada sejak di Depok). Thanx to my parents, I love u all (hiks...), yang bener2 menenangkan hati gue yg saat itu sangat labil, hampir tiap hari sejak melahirkan gue pasti menangis (mungkin bisa jadi karena baby blues). Untuk sementara perawatan Luna diambil alih oleh mereka, dan gue memulihkan mental dan fisik gue yang sangat capek dan kurang tidur pasca melahirkan. 


Seiring waktu Luna pun akhirnya tidur nyenyak di malam hari, dan saat itu gue udah kembali pulih secara fisik. Kekacauan di 40 hari pertama Luna ini harus ditebus sangat mahal, yaitu gagalnya keinginan gue untuk memberikan ASIX kepada Luna. Gue baru inget bahwa BP Medela elektrik tertinggal di Depok. Disana pun gue jarang pakai karena gue nyaris gak punya waktu sama sekali, Luna bobo, gue mandi dan makan, eh trus dia dah bangun lagi dan maunya digendong. Malam hari pasti begadang, karena Luna rewel maunya digendong. Mungkin karena itu gw kelelahan berat dan akhirnya sakit.


3 bulan berlalu dan gue kembali masuk kerja. Berat rasanya. Tapi gue percaya omanya Luna pasti dapat diandalkan seperti yang gue inginkan. Dan memang bisa dibilang Luna asuhan Oma sejati. Ada ART yang membantu tentunya, tetapi tetap kendali ada di tangan Oma. Bukan berarti selalu mulus2 saja, ada kalanya gue juga berbeda pendapat dengan nyokap tentang pola pengasuhan. Tapi selalu juga bisa berkompromi. Kebetulan prinsip pengasuhan gue dan nyokap gak beda jauh (maklum dong, gue kan produk nyokap juga, hehe). Sejauh menurut gue on track sih no problemo.


Sampai saat ini Luna berumur 15 bulan. Dia tumbuh sehat, gembira, sangat aktif. Banyak sekali perkembangannya yang sampai kapanpun terus membuat gue takjub. Dia menjadi kesayangan kami semua. Apalagi bokap gue, karena ulang tahun mereka berdua sama. Sepertinya Luna menjadi apple of my father's eyes. Kakak gue (tantenya Luna) juga gak kalah sayangnya sama Luna, sampai2 anak2nya bilang kalo Luna itu anak ke-3 kakak gue. Kalo kakak gue ke rumah, Luna langsung nemplok (mungkin dikira mirip sama mamanya). Kadang2 kakak gue juga bawain mainan. Kemarin Luna dibawain mobil2an. Hehe...


Adik gue pun juga gak kalah. Kebetulan Luna dikasih HP mainan sama sepupunya. Tapi sayang gak ada batrenya. Nah adik gue beliin batrenya. Akhir2 ini gue juga sering lembur. Jadi di rumah cuma Luna sama Omanya. Nah adik gue pulang, langsung Luna nempelin adik gue terus. Adik gue kasian ngeliatnya, kok ini anak kesepian banget (gue belom pulang, bokap gue lagi keluar kota). Akhirnya diajak main aja. Makanya kemudian adik gue beliin batre mainannya. Gue denger cerita itu trenyuh juga. Kami semua memang sayang sama Luna.


Tentunya gue berusaha semampu gue untuk bahagiakan Luna. Secapek apapun gue pulang kantor dan semalam apapun, untuk dia gue nggak pernah marah2 atau bete. Kadang Luna juga sensitif, lagi rewel. Kalo pas gue lagi period, dimana mood gue sangat2 kacau, gue memilih sementara waktu 'menjauh' dulu, biar Luna banyakan sama pekak oma nya dulu. Soalnya kalo gue lagi sensi kadang suka sangar, hihi... Seperti semalam, lagi2 gue pulang lembur. Luna menurut nyokap gue seharian rewel. Begitu gue pulang, bersih2, lalu gue angkat, gue gendong2 keliling rumah sambil nyanyi2 keras. Seneng banget rasanya denger nyokap gue bilang "Tuh baru ketawa2 sekarang, ada emaknya aja... nyengir2." Hehe... jadi kepala Luna senderan di bahu gue, tapi dia nyengir2 sambil gue nyanyi2 keliling rumah.

Senin, 09 November 2009

Ada yg udah vaksin HPV?

Baru nelp ke YPK nih, secara gw papsmear bulan Juli kemarin (cek up dr kantor, gratis tis... --> OOT, vendornya RS yang bikin heboh itu lho dg kasus tuntutan pencemaran nama baik, cuma yg lokasinya di Pulomas, kerja sama sama vendor asuransi PNS, xixixi...) dan ternyata masih bisa kalo mau vaksin sekarang (baru sempet dan baru punya duit).

Harga vaksin, kalo obatnya Gardasil (sory neh gw ga tau spelling nya) 1,1 jt per 1x suntik, sedang kalo Cervarix (CMIIW ejaan benernya) 700 rb per sekali suntik. Bedanya, Gardasil cakupan virusnya lebih banyak ketimbang Cervarix.

Nah pertanyaannya, kalo udah pernah divaksin, share dong pake obat yg mana, berapa harganya dan dimana. Thx.

Rabu, 04 November 2009

Another story of maid

Nanny nya Luna akhirnya minta keluar hari Selasa kemarin. Jadi total dia kerja 22 hari. Dia minta keluar gara2 ngambek sama nyokap gue. Lho, kenapa ngambek? Soalnya hari Senin kemarin jari Luna hampir kejepit pintu besi, dia sembrono nutup pintunya. Sempet kejepit juga, sampai Luna nangis keras. Untung sama nyokap gw cepet dihalangin jadi gak sampai ketutup bener2. Nah jelas marahlah nyokap gw. Ini kedua kalinya dia lalai. Sebelumnya dia juga sembrono sampai pahanya Luna luka gara2 Luna naik2 tangga besi trus kejepit.

Nanny ini gw liat emang termasuk malas. Kalo si Luna bobo, dia malah tidur2an di lantai sambil nonton TV. Terang aja nyokap gw negur dia. Bukannya dia ngerjain yg lainnya. Pdhal kerjanya dia cuma jagain (baca: ngikutin) Luna kemanapun pergi. Luna juga nggak dikasih diajak jalan2 keluar sama nyokap gw, kecuali nyokap gw juga ikut keluar. Nyuapin cuma makan siang aja, sarapan sama nyokap gw krn Luna dah bangun pagi2 kelaparan jd segera dibuatin makanan sama nyokap. Cuci baju, nyokap gw juga (nyokap gw hobinya nyuci). Nyeterika sama maid yg satu lagi. Cuci botol gue. Masak makanannya Luna dan yg nyiapin nyokap gw. Ya kerjanya cuma membantu jaga anak aja, bukan kayak baby sitter.


Emang nanny nya Luna ini gw liat orangnya agak malas, manja pula. Tp dia sih gak suka ngambil2 barang gitu. Makanya ya ditahan2 aja deh. Bagi gw sih masih batas toleransi. Kemarin yg tangannya Luna kejepit pintu itu, nyokap gw lgsg ngamuk, pun nyokap gw ngomongnya nggak kasar, cuma dibilang kok kamu sembrono banget, bukannya jagain yg bener. Kalo soal Luna kepentok sih malah sering, tp Luna nggak nangis. Yg kejepit ini nangis keras.


Nah dia ceritanya marah krn diomelin. Lho, bukannya kebalik ya? Kan aturan emang bener nyokap gw yg marah. Nyokap gw sih ga niat ngeluarin, tp dianya lalu ngotot minta keluar. Sama maid yg satunya dah disaranin minta maaf aja, eh dianya nggak mau. Ya udah. Kemarin pulang kampung lebaran juga 3 minggu, ga ada kabar berita mo balik lagi gak.


Akhirnya gw nanya2 sama tukang sayur, dptlah maid yg skrg, dia ngerjain pekerjaan rumah. Trus gak lama nanny nya Luna nelp, dia mau masuk lagi. Krn emang gw n nyokap butuh 2 org ya diterima lg. Apalagi dia juga yg nemuin Luna wkt hampir diculik dulu, dia lagi jalan mo ke rumah gw trus nemuin Luna lg digendong sama bekas maid sinting dah di jalan belakang sekolah menuju perkampungan.

Akhirnya ya udah. Kata maid gw sekarang nanny Luna mo masuk lg bulan depan. Nyokap gw jelas gak mau dong. Kok kerja kayak main2. Kalo niat kerja ya kerja yg bener, bukannya sebentar masuk sebentar nggak. Ada2 aja deh.

Selasa, 03 November 2009

Lembur!

Ini lembur kesekian sejak beberapa hari lalu, tepatnya sejak KIB 2 dilantik. Capek banget rasanya, kayaknya kita nggak diberikan waktu untuk bernapas.

Bagaimana nggak? Senin sampai Sabtu lalu, serangkaian kunjungan kerja, sidang kabinet, rapat terbatas, rapat koordinasi berturut2 diselenggarakan. Demikian pula minggu ini.

Nggak efektif banget caranya. Bagaimana kita bisa implementasikan hasil2 rapat itu kalo kemudian terus menerus diadakan rapat secara simultan? Mikir aja nggak sempat. Hanya untuk mengejar target program 100 hari.

Ah udah deh, cape gue. No more over time work!