Minggu, 19 Januari 2014

Cara Investasi Reksadana (yang bener dan sesuai peraturan!)

Gara2 kemarin di timeline twitter gw rame ttg investasi reksadana melalui jasa titip, gw jadi ikut2an gerah bikin tulisan di blog. Jarang2 nih gw nulis, sekalinya nulis serius banget. Karena ini persoalan serius! Gw adalah investor reksadana yang masih terhitung baru, sejak 2011, dan sampai saat ini gw masih terus belajar dan belajar. Sumber acuan gw rata2 dari blog dan twitternya para independent financial planner seperti Aidil Akbar, Lisa Sumarto, Ligwina Hananto, Prita Ghozie, dan lainnya. Juga ada beberapa teman gw yg pernah belajar langsung sama mereka (walau akhirnya tahun 2013 gw juga belajar langsung dari mereka dengan ikut trainingnya). Gak melulu tentang reksadana, tapi intinya adalah belajar pengelolaan keuangan, minimal skala pribadi dulu. Karena ternyata pengetahuan tentang pengelolaan dan perencanaan keuangan itu WAJIB diketahui oleh SEMUA orang, bukan cuma lulusan ekonomi doang, bukan cuma orang2 yang kerja di industri finansial doang. Ibu rumah tangga, pelajar, mahasiswa, karyawan, bahkan pekerja informal wajib tau ttg pengelolaan keuangan yg baik, sebab ini cikal bakal Indonesia sejahtera. Bukan cuma melulu hanya untuk orang yg duitnya kelebihan, juga bahkan wajib untuk orang2 yg ngakunya penghasilannya selalu gak cukup setiap bulan.

Oke, kalo dibahas tentang perencanaan keuangan secara lebih luas maka tulisan ini akan bisa ngalor ngidul kemana-mana. Sekarang topiknya tentang reksadana dan seorang yang katanya sih terkenal, religius, yang menawarkan pembelian reksadana secara titip dengan pembagian 70:30. Ok..gw manggut2 melihatnya. Eh salah. Gw melongo kayak orang dongo membacanya. Gak salah nih??


Reksadana adalah SALAH SATU produk investasi yang bisa dimiliki dengan modal minim, bahkan cuma 100 ribu sekalipun. Salah satu ya, berarti investasi itu gak cuma lewat reksadana, bisa aja dengan cara beli emas perhiasan, logam mulia, properti, tanah, usaha kos2an, obligasi, saham, surat berharga dan usaha. Oh iya krn pengetahuan gw minim jadi gw menjelaskan dg bahasa gw aja ya.


Nah kalo bentuk investasi kan pasti perlu modal lumayan besar tuh. Beli logam mulia 1 gram (500 ribu) cuma bisa di kantor pusat Antam krn kalo di toko emas biasa udah pasti susah nyarinya. Beli properti apalagi, modalnya harus ratusan bahkan miliaran. Gak usah percaya dg kata2 yg bilang beli properti tanpa utang atau perlu duit cuma dikit, itu cuma ilusi dan khayalan aja, kalopun bener pasti ngelanggar aturan.


Sekali lagi, reksadana bisa dibeli dengan uang 100 ribu doang. Wah asyik dong. Emang asyik. Gw waktu baru pertama kali tau tentang reksadana aja nyesel bgt kenapa baru tau produk ini tahun 2011, itu pas gw lagi hamil anak kedua. Padahal reksadana udah ada di Indonesia sejak gw SMA-kuliah, yaitu tahun 1995an gitu. Tapi saat itu mungkin RD hanya dijual ke pemilik dana yg banyaknya sealaihim gitu, istilahnya sekarang nasabah prioritas, yang isi rekeningnya bisa miliaran. Gw juga gak tau mulai tahun berapa RD bisa dijual secara ketengan dengan jumlah cuma ratus ribu aja, mungkin sekitar tahun 2000an. Maaf ya, gak bantu :) googling sendiri aja deh.


Reksadana ada 4 jenis:

1. Reksadana saham, isinya kumpulan saham2 yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Return nya paling tinggi, tapi resikonya juga gede banget. Makanya disarankan hanya dipake untuk tujuan jangka panjang, klo profil resiko kamu adalah tipe yg ngeri dg duit yg nilainya turun, disarankan dipake diatas 10 tahun, misalnya buat biaya anak masuk kuliah, dana pensiun.

2. Reksadana campuran, isinya sebagian kumpulan saham2 dan juga kumpulan obligasi, yaitu surat utang. Return lebih dikit dan resikonya juga lebih rendah dari reksadana saham.


3. Reksadana pendapatan tetap, isinya banyakan obligasi swasta ataupun pemerintah. Resiko dan return lebih rendah lagi dari reksadana campuran.


4. Reksadana pasar uang, isinya instrumen investasi pasar uang kayak deposito, dengan jatuh tempo dibawah 1 tahun. Ini resikonya rendah banget, karena itu return nya mirip sama tabungan atau deposito, beda tipis deh, paling cuma beda 1-2% aja. Cocok dipake buat tujuan 1-2 tahun untuk yg profil resikonya konservatif alias suka parnoan kalo duitnya berkurang banyak. Tapi inget ya untuk dipake dengan jangka waktu sependek mungkin. Mungkin cocok kalo tujuannya buat biaya kawin tahun depan, buat DP beli rumah/mobil 1-2 tahun lagi, buat ngumpulin dana liburan keluar negeri tahun depan, atau biaya umroh 1-2 tahun depan. Pokoknya yg jangka waktunya pendek2 gitu deh.


Perhatian sekali lagi! Karena gw masih cupu jelasin tentang teori, mending cari referensi tentang reksadana di sumber lain. Saran gw, pergi ke www.infovesta.com, www.portalreksadana.com, www.aidilakbar.com, www.qmfinancial.com, dan lainnya. Inget, jangan cari di website punya agen asuransi, apalagi orang yg ngaku2 pakar itu hehehe... Itu sumber kredibel. Bisa juga sih di web yg udah tau pasti penulisnya punya sertifikat Wakil Agen Penjual Efek Reksadana (WAPERD). Selain itu, skip aja deh...


Cara beli reksadana. Nah ini dia. Sebenernya banyak bank yang jualan reksadana. Misalnya BCA, Mandiri, BNI, BRI, Commonwealth, Citibank, HSBC, Niaga, dll. Tapi sependek pengetahuan gw sampai saat ini, dan ini juga berdasarkan pengalaman gw, bank yang memasarkan reksadana dengan modal secuil cuma ratus ribu kayak kita2 ini dan dijual ke nasabah ritel, bukan nasabah prioritas itu Bank Mandiri dan Commonwealth Bank. Gw tidak dibayar sama kedua bank tersebut, tapi gw punya rekening pembelian reksadana di kedua bank itu.


Selain lewat bank, reksadana juga bisa dibeli di kantor Manajer Investasi (MI). Apa itu MI? MI adalah penerbit reksadana. MI ini banyak banget, sama aja kayak bank yang banyak banget. Ada Manulife Asset (bukan Manulife Asuransi ya), Mandiri Investasi, Schroder Investment, BNP Paribas, Panin Asset, Bahana, Batavia, Danareksa, dll. Untuk lebih lengkap silakan cek lagi di www.infovesta.com, disana ada berbagai macam2 nama reksadana, dari situ aja udah ketauan siapa MI penerbit reksadananya. Sebagai contoh, gw beli reksadana lewat MI langsung yaitu reksadana dari Panin Asset, karena MI ini gak ada kerjasama dengan bank2 dimana gw punya rekening reksadana.


Jadi langkah2 beli reksadana adalah sebagai berikut:

1. Tentukan tujuan investasi reksadana (buat ngumpulin biaya kawin, buat ngumpulin biaya sekolah anak, buat ngumpulin dana pensiun)
2. Tentukan kapan uang yang diinvestasikan itu mau dipake. Jangka pendek, menengah, panjang. Beda waktu, beda juga reksadana yang dibeli. Gak bisa asal beli aja.
3. Ketahui profil resiko. Biasanya waktu kita mau beli reksadana, akan disuruh isi kuesioner jadi kita bisa tau profil resiko kita apaan. Apakah konservatif, moderat, agresif. Beda profil bisa beda produk.
4. Punya KTP.
5. Umur minimal 21 tahun.
6. Punya NPWP. Ini sering jadi pertanyaan, gimana kalo belum punya NPWP. Bikinlah, kan gampang! Tapi sebenernya bisa juga, misalnya masih mahasiswa belum punya penghasilan, pake aja NPWP orangtua. Nanti harus melampirkan KK yang menyatakan bahwa masih 1 domisili sama pemilik NPWP dan mengisi formulir pernyataan tidak punya NPWP. Atau ibu rumah tangga bisa pake NPWP suaminya, kan di KK udah pasti tertera nama suami dan istri.
(Update: keponakan gw yg msh di bawah umur akhirnya juga investasi reksadana, dan mrk gak pake NPWP. Katanya MI Panin dimana mereka beli, aturan terbaru gak mencantumkan syarat NPWP utk beli reksadana)
7. Punya duitnya dong!

Setiap reksadana itu diterbitkan oleh MI. Udah paham dong. Nah MI itu wajib memuat prospektus dari sebuah RD. Apa itu prospektus? Prospektus adalah dokumen yang memuat segala sesuatu tentang RD tersebut. Misalnya Panin Asset Management (PAM), sebuah MI menerbitkan reksadana saham yang namanya Panin Dana Maksima (PDM). Maka PAM harus memuat prospektus mengenai PDM di websitenya, umumnya berupa PDF file. Di prospektus dicantumkan apa komposisi dari PDM, berapa jumlah minimal setoran awal, berapa jumlah minimal pembelian selanjutnya, baik berupa pembelian berkala maupun yang tidak berkala, berapa besar subscription fee (biaya pembelian), berapa besar redemption fee (biaya penjualan, biasanya dikenakan jika umur pembelian dari sejak pertama belum 1 tahun), siapa bank kustodiannya (bank yang menampung dana pembeli RDS PDM), siapa nama pengelola investasinya, latar belakang masing2 personil pengelola investasi, dan sebagainya.


Karena gw memakai contoh produk reksadana saham Panin Dana Maksima, jadi gw analogikan begini aja ya. Jumlah minimal pembelian perdana PDM adalah sebesar 250 ribu. Cukup murah kan? Dengan subs fee sebesar 2% jadi dibutuhkan dana sebesar 255 ribu untuk mulai berinvestasi reksadana. Gak besar kan? Pembelian selanjutnya bisa dimulai senilai 250 ribu. Malah jika melakukan pembelian berkala, subs fee hanya sebesar 1%. Tidak ada biaya admin 200 ribu! Tidak perlu bagi2 hasil dengan skema 70:30 seperti yang diumumkan si pakar kucing reksadana! Semua uang dan hasil investasi ini 100% milik kita! Dan minimal pembelian pertama kali pun hanya 250 ribu, bukan 2 juta apalagi 20 juta! Coba, mirip kan dengan kita buka rekening bank di Bank Mandiri, yang bahkan harus memasukkan dana sebesar Rp. 500 ribu.


Lho, katanya reksadana bisa dimulai dengan biaya 100 ribu? Memang. Ini tergantung produk reksadananya. Karena contoh yg gw pake dalam hal ini PDM mensyaratkan pembelian 250 ribu, itu tercantum dalam prospektus. Lalu mana yang bisa mulai 100 ribu doang? Silakan intip di website Commonwealth Bank di bagian sini. Ini adalah bank supermarket reksadana, disana jual segala macam reksadana berbagai jenis dan merk. Nah disitu tertera lengkap reksadana jenis apa, berapa minimal pembelian awal, berapa minimal kalo autodebet bulanan. Ada kan yang 100 ribu? Memang sih untuk pembelian awal nggak ada yg 100 ribu. Tapi untuk investasi bulanan ada lho. Eng ing eng... Tapi sekali lagi, sebelum memutuskan akan beli reksadana yang mana, cocokkan dulu dengan profil resikonya ya, dan juga jangka waktu mau berapa lama investasinya, lihat prospektusnya, dan lebih baik lagi kalo intip kinerjanya, bisa dilihat di Bloomberg, Infovesta, Kontan, Bisnis Indonesia. Jadi gak mutung kalo hasil investasi beda dengan proyeksi.


Ingat ya, reksadana itu produk investasi, artinya bisa untung bisa rugi. Nggak dijamin LPS, nggak bakal ada yg namanya lembaga penjamin hasil investasi. Kenali, pahami caranya berinvestasi. Seperti slogan di logo reksadana, Pahami, Nikmati. Rajin baca kesana kemari. Dan putusan untuk investasi dengan segala resikonya merupakan tanggung jawab pribadi sendiri. Gak usah pake titip2 beli reksadana! Itu analoginya sama aja kayak lo nitipin duit gaji lo ditransfer ke rekening orang lain, dan tiap bulan dia tinggal ngasih duit ke lo sesuai permintaan lo, tapi dia minta fee 30% atas pengelolaan duit lo. Gak mau kan? Duit milik sendiri kok dititip ke orang lain yang bukan siapa2, bank aja cuma ngutip admin fee 12rb sebulan buat pelihara rekening dan ATM lo.


Update:

Ini semua pengalaman gw investasi reksadana di beberapa tempat sbb
Beli reksadana di Bank Mandiri, sini
Beli reksadana di Bank Commonwealth, sini
Beli reksadana Panin Asset Management, sini
Beli reksadana SAM Aset Manajemen, sini

43 komentar:

  1. Baru melek dan tertarik Reksadana nih gw, Mba. Biar ada gambaran bisa gak di share dari dana yg dikeluarkan utk beli RD di th 2011 itu sekarang bernilai brapa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada mba. Aku thn 2011 beli RDS BNP Paribas Ekuitas 500rb dg NAB per unit skitar 13 ribuan. Thn lalu 2013 pas IHSG rontok drastis harga per unit 14 ribuan dg harga tertinggi pas bln Mei 2013 18 ribuan. Skrg IHSG sdh mulai pulih dan harga NAB naik lg 18 ribuan. Untungnya sih udah lumayan skitar 20%an dan tujuan sy beli RDS ini buat dana kuliah anak sy jd walau udah untung nggak saya tebus.

      Hapus
  2. Mau nanyanh, gmna klo sy ga punya NPWP dan orang tua jg ga ad? trima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa mba/mas, pake NPWP ortu/anggota keluarga lain yg masih 1 Kk, kemudian di bank/MI nanti disuruh isi formulir pernyataan tdk pny NPWP. Yg ptg punya KTP yg masih berlaku.

      Hapus
  3. Gmna klo sy dan orang tua ga punya NPWP? trima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oiya..klo gak ada yg punya NPWP dlm KK yg sama brarti gak bisa beli RD mas/mba..bikin aja dulu, cpt kok. Tp sepertinya OJK sdh memperluwes aturan wajib NPWP ini, malah kelak beli RD akan semakin dipermudah prosedurnya.

      Hapus
  4. mau nanya mas, bedanya beli RD via Bank dan Kantor MI apa ya? trims :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai mas,maaf bener very late reply. Sebenernya sama saja, hanya berbeda teknisnya. Ibaratnya, beli RD via bank sama seperti kita beli tiket pesawat melalui agen, sedangkan beli RD via MI sama seperti kita beli tiket pesawat langsung di kantor airlines, seperti itu analoginya.

      Hapus
  5. Hai mama nya Luna.. sy baru mau coba RD nih. Bisa tlg share yg lain lain info nya dan harus bgmn nya gaaaaaaa yaaaa...
    kebetulan akhir bulan ini saya akan ke Jakarta. Rencananya mau bikin RD. Domisili skrg di Yogya. Tp KTP msh Jakarta.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh maaf sekali mbak Vie baru sempat saya balas sekarang. Saya baru update blog ttg cara investasi RD di bank Mandiri dan Commonwealth berdasarkan pengalaman pribadi saya. Mungkin bisa diliat di sana.

      Hapus
  6. Mbak harus usia minimal 21 tahun beneran? kalo udah memenuhi semua persyaratan lain tapi umur masih 17tahun tetep nggak bisa ya mbak? mohon dibalas ya mbak :)

    BalasHapus
  7. Iya, sudah berusia minimal 21 tahun dan punya NPWP (bisa pakai NPWP orang tua kalo ada). Saya nggak tau apakah kalo dibawah 21 tahun tp udah nikah boleh mulai investasi RD. Soalnya ponakan saya msh kuliah tp belum 21 tahun nggak bisa buka rekening investasi RD.

    BalasHapus
  8. Malam... trims utk Infonya
    . Kmrn saya cek ke commonwealth tp aturannya bnyk bgt, lalu saya coba ke MI ternyata di sana asal sudah pny KTP bisa bikin RD. Kebetulan jd saya sekalian tny² dan bikin atas nama anak saya. . Dan mudah ga serempong commonwealth. . Actually kmrn mau nya mmg commonwealth, tp pas prosedurnya ribet saya urung. . Akhirnya saya baca² lg dan nemuin MI . . Tdk ada fee charge utk pembelian. . Tp mgkn kalo udah ga bete sama pelayanannya commonwealth sy mau ambil RD yg lain. . Nabung Nabung Nabung… hehehehe buat sekolah anak…
    Disana asalkan sdh pny KTP bisa bikin tdk harus berusia 21thn jg.... :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih mbak-mbak atas informasinya :)

      Hapus
    2. Vie kumoro: mba kalo bole tw situs MI nya apaan ya?kebetulan saya j pengen coba RD hehe

      Hapus
    3. Halo Mbak Vie, kalo di Commbank emang msh membutuhkan NPWP untuk beli reksadana. Tapi di MI tertentu (bukan promosi, tp krn udah mengalami) seperti Panin, nggak perlu lg syarat NPWP. Keponakan sy udah beli reksadana Panin tahun ini. BTW kok atas nama anak? Boleh share nama produknya? Soalnya klo beli reksadana kan atas nama pemilik yg harus udah punya KTP.

      Hapus
  9. bagus infonya mbak :) sy lg tertarik invest reksadana nih. pas nyari2 info nemu lah bnp paribas pesona syariah di bank syariah mandiri dgn minimal pembelian 2jt. mintak pendapat dong mbak, sy lg nabung buat nikah taun dpn, tp ketimbang duit nganggur di bank rencana ny sy beliin reksadana itu. gmn menurut mbak ? triiimmss

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk saran: dana yg akan dipake dlm jangka waktu kurang dari 5 tahun jangan dimasukin ke reksadana saham. Too risky. Ntar pas market turun bisa2 nggak jadi nikah. Kalo supaya dananya nggak dipake, beli reksadana pasar uang aja, tapi sayangnya nggak ada RDPU yg syariah. Atau dibelikan LM. Bisa juga didepositokan.
      Btw mahal amat ya minimal pembelian awal 2 juta? Soalnya di bank asing kuning itu minimal 500 ribu juga bisa, dan autodebetnya malah skrg turun jadi 100 ribu.

      Hapus
  10. Mbak, boleh ikutan nanya?

    Kalau untuk Panin Dana Maxima, memang bisa ya dibeli tanpa punya rekening di Panin? Hanya langsung via online gitu? Dikirim file sama formulir oleh marketingnya, terus nanti kita isi, transfer2 deh ke Panin asset management. Apakah benar begitu ya?

    salam,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bener. Panin gak jual produk mereka lewat bank, harus langsung. Udah ditulis di sini http://thanyoco.blogspot.com/2015/03/beli-reksadana-di-mi-panin.html

      Hapus
  11. mbak udah daftar online, terakhir disururh serahin formulirnya.. serahin kemana ya? saya di bali

    BalasHapus
  12. uda isis formulir trus diserahin kemana ya ini formulir?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mba, di Bali belum ada cabang Panin Asset, tapi udah ada Panin Sekuritas, dan PAM ini anak perusahaan Panin Sekuritas. Mungkin bisa ditanya ke sana. Soalnya syarat utama (dilihat di website) harus melakukan tatap muka dengan Representative Panin Asset dulu.

      Panin Sekuritas Denpasar
      Gedung Panin Bank , Lantai 3
      Jl.Patih Jelantik , komplek pertokoan Kuta Galeria Blok 1 valet 7
      Phone : 0361 769 090

      atau telepon ke kantor pusatnya

      Stock Exchange Building
      Tower I Lt. 3 Suite 306
      Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190
      Tel : (62-21) 296-54-222 (direct Customer Service)
      (62-21) 296-54-200 (Hunting)
      Fax : (62-21) 515-0601
      (62-21) 515-0187
      Email : cs@panin-am.co.id

      Atau kalo mau saya kasih kontak RO Panin saya, lewat japri ke briar dot rose1 at yahoo dot co dot id

      Hapus
  13. Dear Bapak/Ibu
    Perkenalkan saya Hengki dari PT.Panin Asset Management, kebetulan saya marketing dari Ibu Tha Nyoco, bagi Bapak/Ibu yang ingin tau tentang Investasi di Reksadana, atw ingin di buatkan perencanaan keuangan, bisa menghubungi saya di nomor ini HP: 081210087652(WA) / 087882043419(WA), Pin BB 54239DBE atw email ke hengky.samosir@panin-am.co.id, semoga bisa membantu Bpak/Ibu. Terimakasih

    BalasHapus
  14. Sy jadi tertarik untuk investasi reksadana. Sy awam sekali utk masalah ini. Apakah benar2 aman yaa, Mbak?

    BalasHapus
  15. Mbak, setelah sy baca blognya, sy jadi tertarik. Utk org yg awam sekali seperti saya, apakah ini menguntungkan dan aman?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebelumnya dipahami dulu mbak tujuannya untuk investasi ya. Investasi dimanapun selalu ada resiko, tapi resikonya bisa diminimalkan dgn memahami cara kerjanya. Kalo masalah aman, seperti sudah saya jelaskan, investasi reksadana relatif aman jika disesuaikan dengan tujuan investasi, profil resiko dan jangka waktu. Jadi misalnya ingin mengumpulkan dana untuk menikah/umroh/liburan dlm jangka waktu kurang dari 3 atau 5 tahun, jangan dimasukkan ke reksadana saham, tapi pilihlah reksadana pasar uang atau reksadana pendapatan tetap, atau malah deposito dan tabungan berjangka. Tapi jika ingin mengumpulkan uang untuk dana pendidikan anak kuliah S1 di atas 10 tahun, lebih baik investasi, baik di reksadana saham atau saham langsung, karena hasilnya bisa melebihi inflasi tahunan yang tergolong tinggi. Selalu membaca Fund Fact Sheet (FFS) atau lebih baik lagi prospektus sebuah reksadana, apakah sudah terdaftar di OJK. Juga perhatikan MI penerbit reksadana, apakah AUM nya (dana kelolaan) sesuai yg dipersyaratkan oleh OJK minimal 25 milyar (saran saya sih pilih yg diatas 1 trilyun). Reksadana perlu direview minimal setahun sekali, apakah kinerjanya sesuai harapan atau tidak.

      Hapus
  16. Salam kenal, Mbak. Saya juga yang tertarik ingin ikutan reksadana buat pensiun. Secara pekerjaan saya cuma freelance, alias yang gajinya naik turun. Tapi saya pengen belajar dulu ikutan yang jangka pendek biar tahu betul aturan main di reksadana. Kira-kira kalo tanya di Financial Advisor di Bank Mandiri aman gak sih? Takutnya nanti diapa-apain sama advisornya... hehe.. maksudnya yg saya khawatirkan malah disuruh sesuatu yg sebenarnya gak perlu.

    Kalo boleh tahu, Mbak Tha dulu pertama kali di reksadana beli di mana? Bisakah transaksi pembayaran melalui online?
    Terima kasih. :)

    BalasHapus
  17. sekedar share... karena ditempat ane tidak ada bank yg jd agen penjual reksadana akhirnya pilihan ane beli reksadana online.. setelah tanya2 mbah google nemu 2 situs yg jadi supermarket reksadana yaitu ipotfund dan bareksa. akhirnya sy pilih bareksa karena menurut ane situsnya lebih simpel... setelah isi pendaftaran lewat online nanti akan dapat konfirmasi via email... download dan print dokumennya yg perlu ditanda tangani... terus kirim ke alamat kantornya via pos....

    BalasHapus
  18. Mantap nih infonya. Tapi gimana nih kala IHSG lagi rontok saat ini?sharing dong mbak. Thanks! :)

    BalasHapus
  19. Mbak saya mau tanya nih, saya masih awam banget tentang RD tapi pengen banget nyoba.. yg jadi pertanyaan saya, cara nyairin uang dari hasil investasi itu gimana? Apakah sama kayak ngambil uang di atm?

    BalasHapus
  20. bagaimana dengan cara pencairan dana (maaf saya tidak tahu istilahnya)
    mohon penjelasannya.
    tq

    BalasHapus
  21. Saya relationship officer dari PT. Panin Asset Management Kantor Cabang Dago-Bandung.
    Apabila saudara2 sekalian berminat untuk mengetahui tentang reksadana, menambah saldo reksadana (menambah top up), mengganti jenis reksadana ataupun memperbaharui reksadana, dapat menghubungi saya di:

    Nomor/whatsapp: 087821731674
    Tel.: (62-22) 4268127 / 4268129
    Fax: (62-22) 4268128
    Email: rahmisajida@gmail.com
    Website: www.panin-am.co.id
    Alamat: Kantor Cabang Dago, Lantai 5 Jl. Diponegoro No. 6 Bandung 40115

    Terimakasih :)

    BalasHapus
  22. Tolong tanya..jika investasi reksadana..apakah perlu kita laporkan di spt pajak..tolong masukannya

    BalasHapus
  23. reksadana manulife online http://adf.ly/1aqqUe

    BalasHapus
  24. mbak bisa gak kalo beli reksadana tapi belum umur 21 terus gak punya ktp gak punya npwp.?

    BalasHapus
  25. mbk bisa gak beli reksa dana tapi belum punya ktp sama npwp?

    BalasHapus
  26. Trims Sharingnya,saya mulai berminat untuk invest Reksadana ini untuk Dana Pendidikan Anak. Nah, klo saya ingin mencairkan deposito saya misal sebesar 50jt kira2 cara pembagian utk pembelian Reksadananya gimana ya? dari yg jenis invest jangka pendek yg bisa dipakai nanti saat masuk sekolah 2 thn lagi sampai kuliah 16 thn lagi. Trims

    BalasHapus
  27. Siang mas,saya boleh minta kontaknya kah?

    BalasHapus
  28. Mau nanya? saya masih 19th, sudah kuliah semester 5 diploma akuntansi. kebetulan kmrn hbs ada seminar ttg reksadana dari salah satu MI. selama ini sy biasa saving 100rb/bulan ke rek bank, trs skrg baru tau tentang reksadana. minta pendapat mbak Tha Nyoco, bagaimana kalau sy pindah dari saving bank ke reksadana? soalnya kalo nimbun uang ditabungan bunganya kecil. hehee
    Terima Kasih

    BalasHapus
  29. Hai mba,mau tanya ,saya baru tau ada reksa dana ini,kebetulan saya skarang lg dengan keuangan sangat kronis,mba bisa kasih saran untuk saya ga?
    Reksa dana tipe apa dan bank mana yang dapat membantu saya,..
    Modal paling 100-250 ribu mba trimakasih sbelum nya

    BalasHapus
  30. Hai mba,mau tanya ,saya baru tau ada reksa dana ini,kebetulan saya skarang lg dengan keuangan sangat kronis,mba bisa kasih saran untuk saya ga?
    Reksa dana tipe apa dan bank mana yang dapat membantu saya,..
    Modal paling 100-250 ribu mba trimakasih sbelum nya

    BalasHapus
  31. Hai mba,mau tanya ,saya baru tau ada reksa dana ini,kebetulan saya skarang lg dengan keuangan sangat kronis,mba bisa kasih saran untuk saya ga?
    Reksa dana tipe apa dan bank mana yang dapat membantu saya,..
    Modal paling 100-250 ribu mba trimakasih sbelum nya

    BalasHapus