Ya, belakangan ini gw lagi tertarik sama yg namanya investasi saham langsung di pasar modal. Kayaknya mungkin terlambat banget ya. Namun menurut gw gak ada kata terlambat dalam memulai suatu hal yang baik. Kenapa gw akhirnya mulai tertarik investasi saham langsung?
Awalnya adalah kata2 planner gw mba Phien (@phien13) yg menyarankan gw mulai belajar tentang investasi saham dulu, soalnya perencanaan gw di bidang keuangan dianggap cukup matang. Udah punya plan, investasi rutin di reksadana, dana darurat (walau belum sesuai komposisi ideal), proteksi sesuai kebutuhan. Jadi alangkah baiknya kalo sudah mulai melirik investasi langsung di pasar modal berupa saham langsung. Kalo reksadana kan investasi pasar modal namun melalui perantara Manjer Investasi (MI).
Kejadian itu sebenernya tahun 2014, dan saat itu gw berpikir gw belum siap, baik materi dan mental. Gw ingin baca2 referensi yang banyak dulu sebelum gw masuk investasi saham langsung. Maka gw pun beli buku yang banyak direferensikan ke gw tentang investasi saham, yaitu bukunya Ellen May (@pakarsaham). Belum sempet tuntas dibaca, gw kemudian sibuk dengan kegiatan dan urusan lainnya, walau buku Baby Steps ini tiap hari gw bawa di tas sampai wujudnya lecek krn gw pernah keujanan sampai tas gw basah.
Akhirnya tahun 2015 gw mulai mikir lebih serius lagi untuk mulai masuk ke investasi saham langsung. Memang awalnya gw patok target tahun 2016, krn di saat itu adalah genap 5 tahun gw investasi di reksadana, jadi supaya lebih matang aja. Tapi hati kecil gw berkata bahwa sepertinya gw harus lebih cepat lagi masuk ke pasar modal langsung, kayaknya harus tahun ini. Gw masih mencari2 broker (sekuritas) yang pas untuk newbie seperti gw. Ada banyak rekomendasi, tapi tiap rekomendasi itu harus difilter dulu oleh gw, krn gw gak ingin salah pilih broker.
Di sini akhirnya gw bertekad menyelesaikan baca buku Ellen itu, dan emang akhirnya kelar juga sih. Di saat bersamaan gw juga mengincar untuk mengikuti Sekolah Pasar Modal (SPM) yg diselenggarakan GRATIS oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). SPM BEI ini terdiri dari 2 level dan diselenggarakan setiap bulan setidaknya 3x. Pesertanya sungguh membeludak. Gw ikut yg Level 1 batch pertama tahun 2015. Karena batch pertama, dibuka langsung oleh Dewan Direksi BEI beserta perwakilan seluruh broker yang menjadi sponsor SPM tahun 2015.
SPM Level 1 berlangsung selalu di hari kerja, dan seharian mulai jam 9 sampai jam 4 sore. Materinya masih ringan, karena diperuntukkan untuk pemula. Selama kegiatan berlangsung, kita mendapat makan siang berupa nasi kotak (bukan catering prasmanan ya, hehe). Sesi 1 berupa penjelasan dasar dari investasi pasar modal, sesi 2 giliran broker sponsor yang mengisi acara. Waktu Level 1 broker yg mengisi sesi adalah Henan Putihrai Securities, sedangkan di Level 2 brokernya Kim Eng Maybank Securities. Tentunya semua broker ini memiliki ijin resmi dan terdaftar sebagai Anggota Bursa. Saat itu dari pihak sekuritas HP menjelaskan tentang Analisa Teknikal.
SPM Level 2 khusus hanya diperuntukkan bagi yang sudah memiliki di rekening sekuritas. Waktu itu gw sedang dlm proses buka rekening di Mandiri Sekuritas, jd gw hanya membawa salah satu statement reksadana yg gw punya, dan ini diminta oleh panitia. Materi di Level 2 lebih susah lagi dari Level 1, pantesan aja harus yg udah jadi nasabah, krn terminologinya udah pasar modal banget, klo yg belum punya atau belum pernah transaksi dijamin bengong, kayak gw hehehe. Materi yg gw tau cuma tentang ETF aja, selebihnya blank (waran, right, option, dll mbuh apalagi). Sedangkan dari pihak broker sponsor (Kim Eng) memberikan materi tentang Analisa Fundamental.
Gw akhirnya memang membuka rekening investasi saham di Mandiri Sekuritas. Pilihan gw di sini krn setelah mempelajari formulir pembukaan rekening dari kurang lebih 4 sekuritas, di Mansek udah jelas anak usaha BUMN, gw punya rekening tabungan di Mandiri, jadi kalo gw transfer dana antar rekening nggak kena biaya lagi. Oh ya, klo buka rekening di sekuritas itu kita akan dibikinin rekening namanya Rekening Dana Investor (RDI), ini akan digunakan untuk transaksi jual beli saham. Rekeningnya nggak ada bunganya, nggak ada biaya apapun juga (ATM, bulanan, dsb) dan katanya sih saldonya pun bisa 0 tergantung kebijakan banknya.
Minimal dana yang digunakan untuk buka rekening investasi dimanapun bervariasi, bahkan ada yg 100 ribu udah bisa bikin RDI. Tapi di Mansek minimal 2 juta. Tadinya memang 5 juta untuk mahasiswa, 10 juta untuk umum. Karena BEI sedang gencarnya promosi ke masyarakat untuk mulai investasi di pasar modal, maka segala macam persyaratan dibuat nggak rumit supaya banyak investor ritel lokal yang masuk ke pasar modal Indonesia, karena sekarang komposisi investor lokal dibanding investor asing masih kalah. Antara lain dengan menurunkan setoran awal di RDI.
Syarat yang dibutuhkan memang lebih advanced dibanding reksadana, dan kita diwajibkan mengisi formulir KYC lebih rinci, seperti data pasangan/ortu (NPWP, pekerjaan, penghasilan bulanan). Untuk pemegang RDI wajib punya NPWP. Yg statusnya mahasiswa melampirkan NPWP ortu, yg statusnya IRT melampirkan NPWP suami.
Bulan Mei 2011, gw mulai investasi reksadana, dengan gegap gempita gw mulai beli reksadana impian gw sesuai dgn riset amatir yg gw lakukan sebelumnya. Bulan Mei 2015, gw akhirnya mulai satu tahap baru dalam perkembangan finansial gw, yaitu mulai investasi saham langsung. Dan seperti awal waktu mulai beli reksadana, gw pun merasakan kenorakan beli berbagai macam saham incaran, sampai gw tanpa sadar udah pake fasilitas margin X_X gelooo... maklum masih baru transaksi.
Gw baru tau sistem transaksi saham ya kayak gitu itu. Klo reksadana kan tinggal tulis mau beli brp banyak, nanti besok baru ketauan besok dapat berapa unit. Nah klo saham ini satuannya lot, dan kita yg nentuin kita mau beli di harga berapa. Jadi klo pas kita kasih penawaran di harga rendah dan kemudian ada yg jual dengan harga sesuai penawaran (padahal biasanya harganya nggak serendah itu), namanya beruntung banget.
Pokoknya banyak keseruan tentang investasi saham yang baru gw kenal selama 1 bulan ini, dan gw masih harus belajar lebih banyak lagi, terutama tentang analisa fundamental krn gw ingin menjadi investor saham. Walau demikian gw gak menutup mata klo nantinya gw akan tertarik untuk trading saham, mungkin setelah gw siap mental dan ilmu.
Untuk referensi mengenai investasi saham langsung, gw sarankan baca dulu buku @pakarsaham (www.ellen-may.com) dan @desmondwira (www.juruscuan.com), klo twitter lupa siapa aja tapi carilah nama Satrio Utomo, Teguh Hidayat, Terus Belajar Saham, karena bahasanya mudah dimengerti oleh orang awam. Penting nih menurut gw, sebaiknya sih sebelum masuk ke investasi saham, minimal cobain investasi di reksadana saham dululah. Karena klo pas market lagi turun, nggak terlalu dag dig dug derrr. Klo di reksadana saham begitu market turun trus langsung merasa gak karu2an, ya jangan masuk dulu, soalnya investasi reksadana saham itu seperti sekolah untuk memahami bagaimana cara kerja pasar modal.
Gw yg ambil saham2 mayoritas blue chip atau LQ45 sih nggak kaget dengan naik turun harga saham. Yg gw rasakan adalah misalnya beli suatu saham di harga 5000 per lembar (1 lot=100 lembar) eh besoknya dia turun jadi 4900, walau cuma beda 10000 doang tapi rasanya rugi aja knp gw gak dapat pas harga murah :D Kurang lebih seperti itulah yg namanya investasi saham.
Jangan lupa, sebelum terjun langsung banyak2lah membaca dan berdoa :D dan terutama jangan percaya sama kata2 penjual training saham karbitan bin materialistis, kenali dulu sepak terjangnya sebelum ambil trainingnya yg mahal itu. Ada yg lbh murah dan lebih berpengalaman, ngapain ngambil yg udah mahal masih minim pengalaman pula. Gw dah menyatakan diri amatir, maka gw pun menyarankan pembaca untuk mencari referensi terpercaya.
Sabtu, 30 Mei 2015
Investasi Saham
Kamis, 14 Mei 2015
Akhirnya... Indy bebas diapers!
Tak terasa sudah tahun 2015. Hampir 4 tahun gw melahirkan Indy, tepatnya bulan September 2011. Tahun ini dia akan berumur 4 tahun, yang artinya sudah waktunya masuk TK. Seperti sudah diceritakan di sini, dari rencana semula memasukkan Indy ke TK, namun akhirnya dipercepat masuk Play Group (PG) dulu supaya mengejar ketertinggalannya dalam berbicara. Syukurlah sekarang Indy sudah mulai lancar berbicara, memang masih cadel, tapi dia sudah bisa memahami pembicaraan, mulai banyak bertanya, menyebutkan nama benda kalo ditunjukkan gambarnya (di flash card), nyanyi, marah pun juga bisa, misalnya mengadukan kelakukan kakaknya kalo dia dijailin. Terutama sih udah tau kalo dia berbuat kesalahan maka Mama akan ngomel! Hahaha...
Selera makan Indy tergolong sangat baik. Melebihi gw. Bahkan untuk makanan yg gw gak suka/males makan, dia tetep aja makan. Gw kan picky sama buah, gak semua buah gw sukarela memakan walau bukan berarti gak suka (kecuali duren), misalnya salak, rambutan. Nah, dia seneng banget makan buah2an. Gw bersyukur banget dgn hal ini, krn gw mengakui jarang makan buah tapi anak gw ttp doyan makan buah. Sayur pun dia makan apa saja, yg gw gak kepikir untuk makan kalo ada pilihan lain (misalnya kacang panjang rebus, dll pokoknya sayuran). Kalo gw kan sukanya cuma caisin, kangkung, bayam hanya yg buatan nyokap atau gw sendiri, selebihnya nggak berminat menyentuh.
Yang belum memang mentatur Indy. Krn bagi gw percuma tatur balita kalo dia belum bisa diajak komunikasi 2 arah. Dan berhubung Indy belum bisa ngomong jelas sampai umur 3 tahun, ya sampai 3 tahun itu dia pake popok. Dengan serangkaian terapi, baik terapi tumbuh kembang maupun tempat lainnya, akhirnya Indy pun berangsur bisa ngomong (komunikasi 2 arah) dengan jelas. Maka mulailah saatnya gw tatur dia supaya nggak usah pake popok lagi. Untungnya Indy nggak pake dot atau empeng, jd gw gak usah menjalani drama memisahkan dia dari dot/empeng (yeeey... hidup ASI tanpa dot pilihanku!!!) PR gw cukup membiasakan dia bisa pipis dan pup sendiri di WC. Yah susah juga sih. Tapi kan gak 2x kerja hahaha.
Tentu langkah awal adalah pasti, dan harus, mau merelakan kalo dia ngompol, baik di lantai apalagi di kasur, karena dia kan harus dibiasakan tidak pake popok dulu. Dan ini hanya bisa dilakukan kalo gw lagi di rumah. Dan itu pun nggak rutin, krn adakalanya gw capek, ya dipakein lagilah itu popok. Krn entah mengapa gw akhir2 ini macam lansia aja, gampang kecapekan. Pdhal umur mah baru25 kepala 3. Usaha mentatur yang waktunya gak teratur ini emang bikin pusing kepala. Indy ke sekolah pun selalu pake popok, dibekali popok pula di tasnya. Usaha ini kurang lebih berjalan mulai bulan Maret kemarin, gak tiap weekend, tapi tiap gw mood aja untuk siap2 ngepel klo dia pas pipis di lantai. Gw melakukan ini semua tanpa target jelas, maksudnya pasrah gitu klo akhirnya sampai dia TK masih aja pake popok.
Sampai akhirnya kira2 1-2 minggu ini Indy mulai bisa bilang klo mau pipis. Mgkn krn dia pernah gw ajak ke salon deket rumah (salon rumahan, bukan kayak JA gitu), gw bawa celana ganti sih tapi cuma 1, nah di sana dia ngompol. Okelah gw ganti celananya. Laah kemudian dia pup -___- ini mah stok celana udah abis. Dia kyk ngerasa gak nyaman gitu. Akhirnya cuma sempet potong rambut anak2 aja, gw malah nggak, kita buru2 pulang krn Indy pup di celana. Abis itu Indy sempet berontak mau pake popok. Tp gw ngotot nggak boleh! Sampe nangis gitu. Akhirnya sih mau dgn segala keterpaksaan hehehe.
Nah jadilah sejak kejadian itu (gak persis sejak itu juga sih, tapi beda semingguan) dia klo mau pipis pasti bilang dulu. Tiap dia bilang selalu gw bawa ke kamar mandi, eh beneran pipis, trus sore2 juga gitu. Gw pun gak lupa sering tanya ke Indy mau pipis nggak, dia bilang nggak. Sampai dia bilang lagi mau pipis, gw bawa ke kamar mandi, beneran pipis, ya udah. Sejak itu gw gak pakaikan dia popok klo ke sekolah. Tapi tetap gw bekali celana dan popok sih buat jaga2.
Gw juga selalu ngomong ke Indy dgn durasi sangat sering, seinget gw aja, bahwa kalo pipis harus di kamar mandi, gak boleh di lantai. Demikian juga pup. Walau yg terakhir ini dia kebobolan, mgkn krn udah kebelet banget. Apalagi skrg papanya bisa ngawasin di rumah. Paling gak nggak usah bikin ortu gw nambah capek krn bocah ini lagi ditatur. Mudah2an aja pas TK nanti Indy udah bisa ditatur full, nggak usah pake popok selamanya dan bisa pergi yg agak lama dikit (naik mobil) tanpa ada paket di dalam celananya -___-
Selera makan Indy tergolong sangat baik. Melebihi gw. Bahkan untuk makanan yg gw gak suka/males makan, dia tetep aja makan. Gw kan picky sama buah, gak semua buah gw sukarela memakan walau bukan berarti gak suka (kecuali duren), misalnya salak, rambutan. Nah, dia seneng banget makan buah2an. Gw bersyukur banget dgn hal ini, krn gw mengakui jarang makan buah tapi anak gw ttp doyan makan buah. Sayur pun dia makan apa saja, yg gw gak kepikir untuk makan kalo ada pilihan lain (misalnya kacang panjang rebus, dll pokoknya sayuran). Kalo gw kan sukanya cuma caisin, kangkung, bayam hanya yg buatan nyokap atau gw sendiri, selebihnya nggak berminat menyentuh.
Yang belum memang mentatur Indy. Krn bagi gw percuma tatur balita kalo dia belum bisa diajak komunikasi 2 arah. Dan berhubung Indy belum bisa ngomong jelas sampai umur 3 tahun, ya sampai 3 tahun itu dia pake popok. Dengan serangkaian terapi, baik terapi tumbuh kembang maupun tempat lainnya, akhirnya Indy pun berangsur bisa ngomong (komunikasi 2 arah) dengan jelas. Maka mulailah saatnya gw tatur dia supaya nggak usah pake popok lagi. Untungnya Indy nggak pake dot atau empeng, jd gw gak usah menjalani drama memisahkan dia dari dot/empeng (yeeey... hidup ASI tanpa dot pilihanku!!!) PR gw cukup membiasakan dia bisa pipis dan pup sendiri di WC. Yah susah juga sih. Tapi kan gak 2x kerja hahaha.
Tentu langkah awal adalah pasti, dan harus, mau merelakan kalo dia ngompol, baik di lantai apalagi di kasur, karena dia kan harus dibiasakan tidak pake popok dulu. Dan ini hanya bisa dilakukan kalo gw lagi di rumah. Dan itu pun nggak rutin, krn adakalanya gw capek, ya dipakein lagilah itu popok. Krn entah mengapa gw akhir2 ini macam lansia aja, gampang kecapekan. Pdhal umur mah baru
Sampai akhirnya kira2 1-2 minggu ini Indy mulai bisa bilang klo mau pipis. Mgkn krn dia pernah gw ajak ke salon deket rumah (salon rumahan, bukan kayak JA gitu), gw bawa celana ganti sih tapi cuma 1, nah di sana dia ngompol. Okelah gw ganti celananya. Laah kemudian dia pup -___- ini mah stok celana udah abis. Dia kyk ngerasa gak nyaman gitu. Akhirnya cuma sempet potong rambut anak2 aja, gw malah nggak, kita buru2 pulang krn Indy pup di celana. Abis itu Indy sempet berontak mau pake popok. Tp gw ngotot nggak boleh! Sampe nangis gitu. Akhirnya sih mau dgn segala keterpaksaan hehehe.
Nah jadilah sejak kejadian itu (gak persis sejak itu juga sih, tapi beda semingguan) dia klo mau pipis pasti bilang dulu. Tiap dia bilang selalu gw bawa ke kamar mandi, eh beneran pipis, trus sore2 juga gitu. Gw pun gak lupa sering tanya ke Indy mau pipis nggak, dia bilang nggak. Sampai dia bilang lagi mau pipis, gw bawa ke kamar mandi, beneran pipis, ya udah. Sejak itu gw gak pakaikan dia popok klo ke sekolah. Tapi tetap gw bekali celana dan popok sih buat jaga2.
Gw juga selalu ngomong ke Indy dgn durasi sangat sering, seinget gw aja, bahwa kalo pipis harus di kamar mandi, gak boleh di lantai. Demikian juga pup. Walau yg terakhir ini dia kebobolan, mgkn krn udah kebelet banget. Apalagi skrg papanya bisa ngawasin di rumah. Paling gak nggak usah bikin ortu gw nambah capek krn bocah ini lagi ditatur. Mudah2an aja pas TK nanti Indy udah bisa ditatur full, nggak usah pake popok selamanya dan bisa pergi yg agak lama dikit (naik mobil) tanpa ada paket di dalam celananya -___-
Minggu, 03 Mei 2015
Beli reksadana di MI Samuel (SAM)
Tahun ini gw nambah lagi portofolio reksadana saham gw di MI Samuel atau yg ikrib dipanggil SAM. Nama produknya SAM Indonesian Equity Fund (SAM SIEF). Gw emang udah lama tertarik dengan produk ini, karena gw liat larinya lumayan kenceng juga. Walaupun termasuk kategori MI lokal menengah tapi AUM nya udah masuk angka triliunan. Ini cara gw pribadi menyaring MI dimana gw akan menginvestasikan dana gw. Ya iyalah, syarat kredibilitas MI menurut gw sangat penting. Trus di website nya FFS serta prosepktus pun mudah didapat, yang versi terakhir. Jadi gw gak bakal percaya tuh sama MI yang katanya sih produknya dapet award bla bla.. tapi pas gw cek websitenya, astaga, bapuk bener, gak ada FFS atau prospektus yg bisa ddownload. Mungkin kudu telpon marketingnya gitu biar bisa dikirim FFS dan prospektus terbaru. Malesin amat kan. Lupakan aja deh produk kayak gitu. Itu tuh... rekomendasi si kucing RD..hehehe...
Disclaimer: Penyebutan merk/produk bukan merupakan rekomendasi beli. Pilih reksadana yang sesuai dengan profil resiko, tujuan investasi dan jangka waktu. Kenali cara kerja reksadana dengan baik, karena investasi reksadana tidak dijamin, mengandung resiko penurunan sebagian atau seluruh modal. Semua tindakan dalam memilih produk reksadana adalah tanggung jawab pribadi investor. Tulisan ini hanya dimaksudkan untuk berbagi pengalaman pribadi penulis.
SAM SIEF udah gw denger sejak kira2 tahun 2012, awal gw mulai investasi reksadana. Tapi gw mulai mempertimbangkan untuk beli setelah melihat kinerjanya di Infovesta. Kemudian akhirnya setelah menimbang2 bbrp hal gw memutuskan beli. Nah di sini ada pertanyaan: dimana dan bagaimana beli SAM SIEF? Karena di website tidak ada agen penjual reksadana SAM (bank, sekuritas). Gw agak lama di proses ini, bingung cari tau gimana caranya. Pdhal sebenernya bisa aja telpon langsung ke kantornya, minta info. Tapi entah kenapa gak kesampaian terus.
Gw sempat berpikir untuk beli reksadana SAM pas ada acara kayak IFEF atau Pekan Reksadana. Tapi entah kenapa tiap ada acaranya selalu aja pas gw gak bisa hadir. Dan lama kelamaan tahun ini NAB SIEF udah naik aja diatas 2000. Pdhal gw udah niat itu wkt masih musim bearish tahun 2013. Gila ya lama amat.
Akhirnya baru 2015 ini gw pas sempet dan kebetulan ada dana secukupnyadaripada dipake belanja perkakas dapur mulu mulai kembali cari info di websitenya. Jadi caranya begini (seperti postingan yang lalu, supaya lebih runut):
1. Download formulir di website SAM. Ada beberapa formulir, antara lain formulir untuk nasabah baru, formulir pembelian reksadana, formulir spesimen tanda tangan. Gw tidak melakukan hal ini, krn gw masih ngerasa belum jelas, jd gw minta dijelasin langkah2nya lewat email dan kemudian dikirimlah semua formulir itu ke email gw.
2. Isi formulir. Ini bisa diisi langsung (file PDF yg bisa diisi) tapi gw cenderung ngeprint dulu formulirnya, baru gw isi. Scan semua formulir yang udah diisi dan ditanda tangan.
3. Transfer dana ke rekening penampungan SAM SIEF, dalam hal ini di bank custodian di Deutsche Bank atau bisa juga ke rekening BCA nya. Oiya, kecuali SIEF, semua reksadana SAM pake custodian di CIMB Niaga, jadi kalo punya rekening di Niaga lebih gampang krn online. Oya, semua reksadana SAM tidak ada subscription fee lho. Dan kayaknya juga gak ada redeem fee. Memang di prospektus disebutkan subscription fee 2% tapi waktu gw konfirmasi ke marketing, katanya belum diberlakukan. Jadi kalo mau investasi 250 ribu (syarat minimalnya) ya transfer senilai segitu juga.
4. Kirim semua dokumen itu, yaitu formulir nasabah baru, formulir pembelian reksadana, formulir tanda tangan, bukti transfer, KTP, NPWP. Jika dikirim sebelum jam 13.00 dapat harga hari itu. Ini dilakukan supaya kita cepat dapat harga hari itu aja. Secara prosedur harus tetap kirim dokumen hard copy ke kantornya (lihat langkah berikut). Kalo mau woles, ya nggak usah. Nanti akan ada balasan bahwa formulir sudah diterima dan akan diproses hari itu juga jadi bisa dapat harga hari itu.
5. Kirim hardcopy semua dokumen tadi lewat pos tercatat/kurir (kayak JNE) ke alamat kantornya di Kuningan sono. Gw kirim pake JNE sehari sampai.
6. Sekitar 2 minggu kemudian datanglah surat konfirmasi bahwa gw sudah melakukan pembelian reksadana SAM SIEF. Hore!
Prosesnya emang agak sedikit ribet, karena SAM nggak ada layanan jemput formulir seperti MI tetangga yg juga gak jual produknya di agen penjual manapun. Jadi agak rempong di proses scan semua dokumen yang udah ditanda tangan, trus kirim lagi ke mereka, trus kirim hard copy nya. Trus tiap top up juga isi formulir lagi, transfer, kirim email, kirim hard copy. Saran gw, klo tertarik sih lebih enak autodebet, nggak ribet. Gw pribadi belum memutuskan untuk autodebet, baru beli sekian trus gw diemin aja dulu.
Btw sambil bikin tulisan ini gw liat ke website SAM eh ternyata sekarang ada fasilitas online report. Jadi kita bisa lihat portofolio kita di SAM. Wah pdhal gw baru aja beli bulan lalu, eh udah ada fasilitas ini. Mudah2an di masa mendatang bisa top up online tanpa harus kirim berkas hard copy lagi ya.
Disclaimer: Penyebutan merk/produk bukan merupakan rekomendasi beli. Pilih reksadana yang sesuai dengan profil resiko, tujuan investasi dan jangka waktu. Kenali cara kerja reksadana dengan baik, karena investasi reksadana tidak dijamin, mengandung resiko penurunan sebagian atau seluruh modal. Semua tindakan dalam memilih produk reksadana adalah tanggung jawab pribadi investor. Tulisan ini hanya dimaksudkan untuk berbagi pengalaman pribadi penulis.
SAM SIEF udah gw denger sejak kira2 tahun 2012, awal gw mulai investasi reksadana. Tapi gw mulai mempertimbangkan untuk beli setelah melihat kinerjanya di Infovesta. Kemudian akhirnya setelah menimbang2 bbrp hal gw memutuskan beli. Nah di sini ada pertanyaan: dimana dan bagaimana beli SAM SIEF? Karena di website tidak ada agen penjual reksadana SAM (bank, sekuritas). Gw agak lama di proses ini, bingung cari tau gimana caranya. Pdhal sebenernya bisa aja telpon langsung ke kantornya, minta info. Tapi entah kenapa gak kesampaian terus.
Gw sempat berpikir untuk beli reksadana SAM pas ada acara kayak IFEF atau Pekan Reksadana. Tapi entah kenapa tiap ada acaranya selalu aja pas gw gak bisa hadir. Dan lama kelamaan tahun ini NAB SIEF udah naik aja diatas 2000. Pdhal gw udah niat itu wkt masih musim bearish tahun 2013. Gila ya lama amat.
Akhirnya baru 2015 ini gw pas sempet dan kebetulan ada dana secukupnya
1. Download formulir di website SAM. Ada beberapa formulir, antara lain formulir untuk nasabah baru, formulir pembelian reksadana, formulir spesimen tanda tangan. Gw tidak melakukan hal ini, krn gw masih ngerasa belum jelas, jd gw minta dijelasin langkah2nya lewat email dan kemudian dikirimlah semua formulir itu ke email gw.
2. Isi formulir. Ini bisa diisi langsung (file PDF yg bisa diisi) tapi gw cenderung ngeprint dulu formulirnya, baru gw isi. Scan semua formulir yang udah diisi dan ditanda tangan.
3. Transfer dana ke rekening penampungan SAM SIEF, dalam hal ini di bank custodian di Deutsche Bank atau bisa juga ke rekening BCA nya. Oiya, kecuali SIEF, semua reksadana SAM pake custodian di CIMB Niaga, jadi kalo punya rekening di Niaga lebih gampang krn online. Oya, semua reksadana SAM tidak ada subscription fee lho. Dan kayaknya juga gak ada redeem fee. Memang di prospektus disebutkan subscription fee 2% tapi waktu gw konfirmasi ke marketing, katanya belum diberlakukan. Jadi kalo mau investasi 250 ribu (syarat minimalnya) ya transfer senilai segitu juga.
4. Kirim semua dokumen itu, yaitu formulir nasabah baru, formulir pembelian reksadana, formulir tanda tangan, bukti transfer, KTP, NPWP. Jika dikirim sebelum jam 13.00 dapat harga hari itu. Ini dilakukan supaya kita cepat dapat harga hari itu aja. Secara prosedur harus tetap kirim dokumen hard copy ke kantornya (lihat langkah berikut). Kalo mau woles, ya nggak usah. Nanti akan ada balasan bahwa formulir sudah diterima dan akan diproses hari itu juga jadi bisa dapat harga hari itu.
5. Kirim hardcopy semua dokumen tadi lewat pos tercatat/kurir (kayak JNE) ke alamat kantornya di Kuningan sono. Gw kirim pake JNE sehari sampai.
6. Sekitar 2 minggu kemudian datanglah surat konfirmasi bahwa gw sudah melakukan pembelian reksadana SAM SIEF. Hore!
Prosesnya emang agak sedikit ribet, karena SAM nggak ada layanan jemput formulir seperti MI tetangga yg juga gak jual produknya di agen penjual manapun. Jadi agak rempong di proses scan semua dokumen yang udah ditanda tangan, trus kirim lagi ke mereka, trus kirim hard copy nya. Trus tiap top up juga isi formulir lagi, transfer, kirim email, kirim hard copy. Saran gw, klo tertarik sih lebih enak autodebet, nggak ribet. Gw pribadi belum memutuskan untuk autodebet, baru beli sekian trus gw diemin aja dulu.
Btw sambil bikin tulisan ini gw liat ke website SAM eh ternyata sekarang ada fasilitas online report. Jadi kita bisa lihat portofolio kita di SAM. Wah pdhal gw baru aja beli bulan lalu, eh udah ada fasilitas ini. Mudah2an di masa mendatang bisa top up online tanpa harus kirim berkas hard copy lagi ya.
Langganan:
Postingan (Atom)