Rabu, 08 April 2015

Sekali lagi, bedakan antara menabung-investasi-proteksi!

Kenapa gw perlu bahas ini lebih jauh? Krn gw sangat, sangat gatal, bukan gatal di kulit, tapi gatal pengen nabok! Iya, gw pengen nabok orang2 yg ngomong (lbh tepat ngajakin sih) NABUNG aja di ASURANSI, dibanding di bank! Yg ngomong ini ndilalah kok kebanyakan agen asuransi ya?!! Mau meningkatkan literasi keuangan atau mau membodohi orang2 supaya mereka "nabung" uangnya di asuransi sehingga mereka dapat komisi besar hasil membodohi orang2 lugu? *sigh*

Maaf ya, gw yakin yg ngomong itu adalah oknum, krn msh banyak agen asuransi berdedikasi tinggi untuk mencerahkan masyarakat dengan memberi pengertian yang BENAR tentang ASURANSI, yaitu adalah produk PROTEKSI. Jadi kita BELI asuransi, kita keluar biaya. Namanya BELI ya berarti uang nggak kembali dong!

Sebenernya ada bbrp tipe asuransi, yg murni dalam artian uang tidak akan kembali, namanya asuransi berjangka (term life). Kemudian asuransi disertai dengan tabungan, bukan uang kembali namanya, itu namanya asuransi seumur hidup (whole life). Kemudian ada lagi asuransi dengan jaminan keluar sejumlah uang tunai di tahun tertentu, namanya asuransi endowment. Nah karena nilai tunai asuransi endowment dipandang kekecilan untuk tujuan keuangan, maka terbitlah yg namanya asuransi unitlink, yaitu asuransi beserta investasi dijadii satu. Jadi unitlink ini pada dasarnya produk asuransi. Produk asuransi, artinya ada biaya proteksi. Namanya biaya, ya berarti uang keluar, bukan uang kembali.

Pernah gw jabarkan di sini, sini, dan sini tentang pengalaman gw punya unitlink sampai 3 polis. Kapan2 gw akan menulis pengalaman gw punya asuransi berjangka yg sampai sekarang masih gw bayar polisnya.

Dalam pengelolaan keuangan, untuk mencapai tujuan keuangan dibutuhkan 3 hal ini, yaitu tabungan (sebagai dana darurat), asuransi (sebagai proteksi) dan produk investasi (untuk mengembangkan harta supaya nilainya tidak termakan inflasi). Produk investasi ini macam2 jenisnya, mulai kertas berharga (saham, obligasi), properti (tanah, bangunan kyk apartemen, kos2an, gudang, ruko), sampai bisnis (online atau offline). Keseluruhan investasi kan semua tujuannya sama, supaya mengembangbiakkan harta menjadi berlipat2.

Btw gw bukan ahli keuangan lho. Tapi gw hasil bny baca aja. Klo ada yg salah mohon koreksinya. Terutama di paragraf ini dimana gw udah mulai belibet jelasinnya :D

Kembali ke laptop. Jadi memang nggak pas sama sekali klo dibilang nabung di asuransi, nggak apple to apple. Salah besar. Salah kaprah yg terlalu besar. Nabung kok di produk proteksi. Ya bakal berkuranglah duitnya. Nabung kan buat ngumpulin duit, kok nabung di produk yg malah memakan duit.

Jadi ini ya kenapa banyak banget orang yg mengeluh udah nabung di asuransi kok uangnya malah berkurang. Kemudian ada yg bilang, nabung di asuransi itu harus jangka panjang, krn klo jangka pendek kan buat bayar asuransi. Lah, iya itu! BAYAR asuransi! Lho katanya tadi asuransinya udah sekalian. Yeee mana ada yg gratis di dunia ini keles. Mimpi kali yee.

Kalo nabung di reksadana? Nggak pas juga istilahnya. Reksadana kan nilainya naik turun. Misalnya akhir Maret NAB PDM 77rb sekian. Tgl 2 April NAB PDM turun berapa ratus perak. Ntar Senin naik lagi. Dan gitu terus pergerakannya. Ngikutin pasar modal. Tapi kalo jangka panjang uangnya berkembang biak mengalahkan inflasi (kalo jenisnya reksadana campuran atau saham).

Yang namanya "nabung" di asuransi alias unitlink itu, artinya premi yg lo bayar akan terbagi 2: masuk ke keranjang asuransi (BAYAR) dan masuk ke keranjang investasi (BERKEMBANG). Sampai 5 tahun (biasanya) yg masuk ke keranjang asuransi akan makin sedikit jumlahnya seiring waktu, sedangkan yg masuk ke keranjang investasi akan makin banyak.

Tapi eh tapi...kok bisa mencover sampai umur 99 tahun ya, kan katanya premi udah nggak masuk ke keranjang asuransi lagi, berarti kan gak BAYAR asuransi lagi. Ya memang bisa. Karena setelah 5 tahun, yang dipake untuk BAYAR biaya asuransi ada di keranjang satunya lagi, yaitu keranjang investasi. Jadi uang yang BERKEMBANG di keranjang investasi DIMAKAN (dipake buat BAYAR) sama biaya asuransi (Cost of Insurance atau COI). Dan inget juga, biaya asuransi ini akan makin meningkat sesuai umur. Makin banyak rider (asuransi tambahan) yg dipake, maka akan makin banyak biaya yg diperlukan, dan semuanya itu akan MEMAKAN premi yg skrg sudah seluruhnya masuk ke keranjang investasi. Apalagi klo punya rider kesehatan dan penyakit kritis, wehehehe...

Skrg ini mayoritas asuransi unitlink (yg menerbitkan perusahaan asuransi jiwa, berarti produk dasarnya asuransi jiwa) ngejual produknya sebagai asuransi kesehatan atawa investasi. Padahal semuanya sama sekali tidak benar sodara2! Yg namanya produk dasarnya asuransi jiwa ya sudah pasti produk itu adalah asuransi jiwa yang ditempelin asuransi kesehatan. Trus dijual sebagai asuransi kesehatan *gubrak* Kalo bilangnya investasi, ya sama aja, itu asuransi jiwa yg dipaket sama investasi. Tapi caranya ngejual nonjolin investasinya dengan bilang sekaligus pertanggungan jiwa seolah2 gratis. Salah cuy, kebalik. Kalo tau peraturan sih, yg ada perusahaan asuransi itu nanem duit investasinya di perusahaan manajer investasi alias reksadana. Ah ini banyak deh unsur udang di balik bakwannya.

Kesimpulannya apa? 3 hal ini semuanya penting. Tabungan, proteksi, investasi. Jadi jangan digabung! Inget aja, gak ada asuransi yg uangnya hangus yg rugi. Namanya juga beli proteksi. Proteksi itu intangible. Keuntungannya adalah, klo terjadi hal yg beresiko terhadap kita (meninggal, sakit, kecelakaan) keluarga kita nggak akan kesulitan secara finansial. Klo kitanya hidup, sehat dan selamat, kan justru bagus.

Trus juga nabung, walaupun ada resiko uangnya dimakan inflasi, sangat berfungsi sebagai dana darurat. Jangan sekali2 menaruh dana darurat di produk investasi apalagi produk proteksi!!! Huh kzl bgd krn gw pernah baca PP agen asuransi yg bilang bahwa asuransi berfungsi untuk mengumpulkan dana darurat, dana pendidikan, dana pensiun. Dasar ajaran gemblung!

Terakhir investasi. Investasi di produk investasi yg sesuai dengan kemampuan, profil resiko dan jangka waktu ya. Paling enak di reksadana, mudah dan bisa dilakukan dengan modal kecil. Silakan liat cara berinvestasi reksadana di sini, pengalaman gw beli reksadana di bank BUMN dan bank asing, serta langsung ke MI.

Mohon maaf bila saya salah menjelaskan, dikarenakan kurang banyaknya pengetahuan saya. Lebih jelas lagi silakan lihat di blog guru2 saya seperti Aidil Akbar, Ligwina Hananto, Prita Ghozie, planner saya mbak Yosephine, dan mbak Farah Dini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar